Senin, 18 April 2016

RINGKASAN NOVEL 3 WALI 1 BIDADARI


      Dari tengah kota para wali, tepatnya adalah Cirebon, hiduplah sepasang suami istri yang saling cinta dan penuh kaih, orang-orang memanggil suami istri itu dengan sebutan kiyai Baidlowi dan nyai Syarifah, kiyai Baidlowi bukanlah seorang pengasuh pondok pesantren melainkan Allah mempertemukan keduanya di Pesantren Benda Kerep karena kiyai Faqih telah menjodohkan keduanya, dengan ketangkasan ilmu dan akhlaknya yang luhur kiyai Baidlowi dan nyai Syarifah diminta untuk membuka pengajian di Majid kesepuhan.
    Di Cirebon nama Gali dan Bawuk adalah sebuah nama yang tak asing, Bawuk adalah nama seorang pemimpin copet sedangkan Gali adalah preman yang disegani namun dengan ke'aliman dan karomah kiyai Baidlowi mereka berdua telah mendapatkan hidayah dari Allah SWT, kehidupan mereka sangat bahagia tapi kebahagiaan itu tidaklah ada arti ketika tak ada buah hati di sisi, keduanya selalu bermunajat memohon keturunan, dengan kesungguhanya Allah menanam calon bayi di dalam rahim nyai Syarifah, hari demi hari tak terasa tepatlah rahim itu berumur 9 bulan 18 hari adzan subuh berkumandang selaras dengan jeritan bayi yang baru lahir, dia adalah putri dari sepasang suami istri yang diberkahi Allah SWT, akhirnya kiyai Baidlowi memberi nama putrinya dengan nama Asma Fadilah namun nyai Syarifah menambahkan putri pada nama tersebut jadilah "ASMA PUTRI FADILAH". 
    Seiring berjalanya waktu Asma telah lulus sekolah dasar kemudian kiyai Baidlowi menitipkan Asma disebuah pesantren tepatnya di pesantren Buntet, setelah 3 tahun KH. Najmudin menyarankan agar Asma dititipkan ke pondok pesantren Tebu Ireng, cemara keil itu semakin elok, elok parasnya elok pula hatinya. Di Jmbang ia mempunyai banyak teman yang selalu curhat tentang masalah cinta padanya ada yang menangis tak karuan ada yang tertawa tak jelas, Asma berfikir "Apakah ini akibat dari cinta adakah aku akan merasakan cinta seperti itu", wahai yang terkasih diantara yang terkasih seandainya cinta memudarkan pesona wajahmu dari pandangan mata maka jauhkanlah hamba dari cinta seperti itu, benamkanlah diri hamba hanya untuk mencintaimu.
    Lambat laun kehidupan Asma di pesantren, beda halnya dengan kiyai Baidlowi dirumahnya kedatangan tamu yang mulia dia adalah KH.Najmudin dan nyai Fatonah seorang pengasuh pesantren besar di Tasikmalaya, maksud kedatangan beliau yang pertama bersilaturahim dan yang kedua beliau ingin menjodohkan putranya dengan Asma, namanya tiada lain adalah Ridho seorang mahasiswa lulusan Al-Ahzar Kairo.
    Dua bulan sebelum Asma pulang kiyai Baidhowi kedatangan tamu yang disegani di daerah Cirebon dia adalah H.Tholib  dan istrinya, maksud kedatangan mereka sama dengan KH.Namudin, namun beda halnya dengan Ridho nama putra H.Tholib adalah Aji, Aji merupakan antonim dari Ridho Aji memang beragama islam namun ia suka mabuk,pacaran,dan tak pernah sholat akhirnya kiyai Baidlowi menyerahkan semuanya pada Asma.
    Tibalah kepulangan Asma Bidadari adalah julukan yang pantas baginya elok wajahnya elok pula hatinya, setelah beberapa hari ia di rumah,kiyai Baidlowi bermaksud membicarakan masalah perjodohannya namu kerap kali kiyai Baidlowi tak enak hati akhirnya kiyai Baidlowi mengurungkan niatnya, disuatu malam setelah menunaikan shalat thajjud mereka mendengar rintih tangis Asma yang sedang bermunajat "ya Allah jika aku menyembahmu karena takut neraka maka bbakarlah aku dan apabila aku  menyembahmu karena mengharap surgamu maka campakanlah aku namun apabila aku menyembahmu karena engkau semata maka perlihatkanlah wajahmu padaku di akhirat kelak", kiyai Baidlowi dan nyai Syarifah tersentak kagetmendengar munajat Asma "Benarkah apa yang kita dengar tadi Bah? mudah-mudahan itu adalah do'a yang tak sengaja diucapkan Umi" namun setiap malam Asma selelu bermunajat separti itu "Apa yang kita lihat dan kita dengar selama ini umi yakin kalau putri kita banar-benar tulus, tulus sekalii......
       Asma Putri Fadilah adalah wanita sholihah ia angin menjadi Robi'ah Al-Adawiyah seorang wanita suci namun kiyai Baidlowi dan nyai Syarifah kaget mendengar semua itu, akhirnya kiyai Baidlowi menceritakan semu tentang masalah perjodohannya, Asma menolak semua itu Asma meminta pada abahnya "NIKAHKANLAH AKU DENGAN ALLAH" kiyai Baidlowi kaget dan seketika itu  beliau pingsan, setelah sadar kiyai Baidlowi ingin meminta kiyai sepuh di pesantren yang pernah beliau singgahi untuk supir mobilnya kiyai Baidlowi meminta Gali atau Gozali bagi Gali ini adalah suatu berkah pada saat kiyai Baidlowi pergi Asmalah yang menggantikan kiyai Baidlowi mengajar di Masjid Agung tak disangka ternyata Ridho dan keluarganya mengikuti pengajian di Masjid yang dipimpin Asma. 
    saat adzan dzuhur berkumandang kiyai Baidlowi pulang dan nyai Syarifah menceritakan ssemuamya saat kiyai Baidlowi pergi "Abah, saat Abah pergi rumah kita kedatangan tamu yang mulia beliau adalah KH.Abdul Faqih" kiyai Baidlowi terkejut, pada saat Asma ditanya Abah Faqih:
"Hai Asma mau kemana kamu?"
"Saya ingin menuju cinta Ilahi"
"apa dia mau mempunyai kekasih sepertimu?"
Asma terdiam dan sampai sekarang ia masih murung "Panggilah Asma kemari" kiyai Baidlowi meminta pada istrinya, Asmapun memenuhi panggilan Abahnya "Apa engkau akan seperti ini terus wahai putriku?" tanya kiyai Baidlowi "Iya Abah namun apa yang dikatakan Abah Faqih itu menandakan aku masih terlalau jauh dari cinta yang suci, jika Abah menginginkan aku maka nikahkanlah aku karena Allah.
      Kiyai Baidlowi pergi ke Benda Kerep guna menemui Abah Faqih dan meminta leleki shalih untuk menjadi pendamping hidup Asma, sampailah kiyai Baidlowi di Bend Kerep yang diantar oleh Gali, setelah sampai mereka berbincang "Kau adalah ayah Asma maka nikahkanlah dia dengan lelaki, dia harus menikah" tutur Abah Faqih "Saya harus menikahkannya dengan siapa wahai Abah Faqih?" tannya kiyai Baidlowi "Kalau masalah siapa yang pantas semau lelaki pantas menjadi suaminya namun jika kamu meminta saran maka nikahkanlah Asma dengn salah satu dari Bilal dan Arsyad."saran Abah Faqih "Siapa Bilal dan Arsyad itu?" tanya kiai Baidlowi, lalu kiai Miftah memberitahu kalau mereka adalah alumni pondok ini, namun yang jadi masalah dimanakah keduanya tinggal?.
       Sebelum kiai Baidlowi pulang kiai Miftah memberitahu bahwa teman yang dekt dengan keduanya adalah Ahmad, "Trimakasih atas semuanya" kiyai Baidlowi bertutur "Saya akan memcarinya kiyai" ujar Gali, mereka pulang, Gali mencari Ahmad yang ditemani oleh Bawuk, Bawu berhasil menemukan Ahmad di daerah Sukamukti merekapun bertemu Ahmad, Ahmad memeberitahu bahwa rumah Bilal ada di Karangmangu, Gali dan Bauk segera pergi ke Karanmangu guna menemui Bilal, Bilal adalah seorng pemuda yan berhasil merubah kehidupan masyarakat menjadi lebih baik, Gali mengatakan maksud kedatangannya namun Bilal membutuhkan waktu lalu Gali menulis alamat rumah kiyai Baidlowi, dalam hati Bilal terbesit ingin pergi ke Benda Kerep guna mencari kepastian, sampi di Benda Kerep ia bertamu dengan kiyai Miftah dan Abah Faqih ternyata benarapa yang dikatakan Gali, bah Faqih menyuruh Bilal pergi ke rumah kiyai Baidlowi namun bilal bingung akhirnya ia mengirim surat pada sahabat akrabnya Arsyad, disisi lain Yusrina seorang bunga desa yang bekerja di pabrik tebu guna menghidupi keluarganya tak lain adalah kekasih dari Bilal merasa sakit hati mendengar Bill akan menikah dengan Asma, akhirnya Yusrina menceritakan semua pada orang tuanya tapi Yusrina dapat memahami dan memberi nasihat pada Yusrina, Yusrinapun tegar kembali. asma dan kiyai Baidlowi ingin memastikan apa benar yng diceritakan Gali tentan Bilal mereka pergi ke Karangmungu dan menyaksikan bahwa Bilal tengah memberikan pencerahan kepada masyarakat, setelmengetahui keduanyapun pulang.
      Beda dengan Arsyad Maulana Akbar, ia pernah merantau dan mempunyai burung aneh yang tak dimimiki oleh orang lain, ia juga seorang duda karena pernah menikah dengan seorang priyai, setelah sekian lama Gali dan Bawuk pergi ke rumah Arsyad guna menyampaikan maksudnya, sampailah ia di rumah Arsyad mereka menginap, rumah Arsyad deket dengan laut pada malam jum'at Gali dan Bawuk mencoba menjelejahi lautan tapi tak tau kenapa cuca tiba-tiba berubah drastis badai menghantam perahu mereka namun diantara hidup dan mati datanglah Arsyan menaiki sampan sekejap setelah Arsyad datang cuaca kembali menenang Gali dan Bawuk berhasil diselamatkan mungkin itulah kelebihan dari Arsyad, setelah lama di rumah Arsyad mereka pulang dan menceritakan semuanya pada kiyai Baidlowi.
       Bilal yakin harus datang ke rumah kiyai Baidlowi betapa kagetnya ia setelah melihat Asma bidadari memang julukan yang pantas bagi Asma, Bilalpun lunglai pada pandangan pertama. Setelah beberapa hari Asma ingin mencari kepastian pada Yusrina iapun ke rumah Yusrina bersama Gali dan Bawuk, ternyata benar Yusrina masih mencintai Bilal, perjalanan selanjutnya adalah ke rumah Arsyad mereka bercakap-cakap namun Arsyad menolak maksud kedatangan mereka, merekapun pulang kerumah, disisi lain Bilal telah sadar bahwa Yusrina menyimpan berjuta cint untuknya dan Bilal memutuskanuntuk setia bersama Yusrina.
        Kembali pada kiyai Baidlowi setelah semua berlalu akhirnya kiyai Baidlowi memutuskan untuk pergi ke Benda Kerep guna meminta pendapat Abah Faqih "Kalau begiu semua keluarga Asma, Bilal,Arsyad, dan kerabatnya suruh kesini pada tanggal 15 rajab, mereka akan menikah sekaligus pesantren akan mengadakan khotmil qur'an" perintah Abah Faqih, "baiklah Abah sya akan mengundang meraka pada tanggal 15 rajab terimakasih Abah" kiyai Baidlowi pamit pulang.
        Tibalah tanggal 15 rajab mereka berkumpul di Benda Kerep, Asma iya Asma benar-benar bidadari yang turun kebumi ia memakai kebaya wajahnya cantik secantik hatinya, mereka sudah berkumpul di masjid, ternyta yang menikah bukan hanya Asma ada 3 pasang mempelai mereka adalah Bilal dengan Yusrina, Bawuk dengan pasangannya, lalu Asma entah dengan siapa ia akan menikah, setelah Abah Faqih datang satu-persatu mempelai ditanya tentang kesiapannya mereka semua siap kecuali Arsyad namun dimanakah Gali? memerintah santrinya mencari Gali ternyata Gali ada dipinggir sungai Abah Faqih menyuruhnya duduk disamping Asma "Kamu akan menikah dengan Gali" Galipun kaget tapi Asma dan kiyai Baidlowi tersenyum merekapun menikah dan menjadi keluarga sakinah mawaddah warohmah.
     

1 komentar:

  1. Illegal Gambling | Thauberbet.com | Thauberbet 10cric 10cric betway login betway login 348superlotto plus march 27 2021 - thakasino

    BalasHapus